Selasa, 16 Desember 2008

Sempurna


Walaupun sudah hampir dua bulan saya meninggalkan kawah candra dimuka NLP (Neuro Linguistic Programming) namun proses pembelajaran dan pendalamannya masih terus berlangsung hingga kini. Semakin hari saya semakin merasakan bahwasanya NLP adalah alat untuk menciptakan dan mengeluarkan kesempurnaan yang ada pada manusia.
NLP bukanlah agama baru tapi merupakan alat yang dengan alat ini kita akan semakin memahami agama kita dan semakin berenergi untuk menjalankannya.
Dalam menghadapi tantangan kehidupan, ada dua prinsip dasar yang diajarkan oleh agama saya, Islam. Pertama sekali yang harus kita ingat bahwasanya Allah tidak menurunkan beban pada kita kecuali kita sanggup memikulnya.
Yang Kedua kita juga harus ingat bahwasanya Allah menciptakan manusia dalam sesempurna penciptaan.
Kedua keterangan atau boleh dikatakan MANUAL penciptaan manusia tidak mungkin dapat kita membantahnya karena memang demikianlah kenyataannya.
Kedua kenyataan tersebut sudah cukup membuat kita untuk bekerja dengan maksimal dan berusaha terus tanpa kenal lelah karena apapun yang kita hadapi, kondisi apapun yang kita temui pastilah kita sanggup menghadapi terlebih lagi karena kita memang seorang makhluk yang diciptakan secara sempurna.
Kita sanggup karena kita sempurna, kita sempurna karena kita memiliki kesanggupan.
Kita diciptakan sempurna itu sudah pasti. Sempurna dengan diberi-Nya kekuatan fisik, sempurna dengan diberi-Nya kekuatan berfikir, sempurna dengan diberi-Nya kemampuan merasakan dan menciptakan kebahagiaan, sempurna dengan dititipkan-Nya ketrampilan dan kesanggupan untuk mengelola hidup.
Kenapa ada masalah? Dari mana datangnya masalah?
Masalah ada karena kita yang menciptakannya, dan datangnya masalah juga dari kita.
Sering tanpa sadar kita mengeluarkan pernyataan yang intinya menunjukkan ketidak berdayaan kita, ketidaksanggupan kita, kelemahan-kelemahan kita. Hal ini sering melalaikan kita dari dua kenyataan tadi bahwasanya kita memiliki kesanggupan dan kesempurnaan.

Tidak ada yang bisa membantu, tidak ada yang sanggup menolong diri kita kecuali kita sendiri yang berbuat. Kita sendirilah yang menggali kembali kekuatan dan kesempurnaan yang ada kita miliki.
Ketika orang akan memulai usaha, biasanya mereka sibuk memikirkan modal. Kemana mereka bisa meminjam modal, siapa ya yang bisa membantu mereka.
Ternyata....Seberapa banyak yang orang bisa bantu? Sampai berapa lama modal yang ada?
Tidak dapat menjamin bahwasanya usaha tersebut akan berjalan dengan baik. Karena memang tidak ada yang akan sanggup membantu kita kecuali kita sendiri yang MEMBANTU DIRI kita.
Bantulah diri Kita dengan menggali kembali helai demi helai kesempurnaan yang ada... apa yang kita mampu kerjakan sendiri TANPA ada campur tangan orang lain...
Pertanyaannya bukan: What's wrong with me? What was happening? What did people do wrong? Why people did this to me? Karena pertanyaan pertanyaan ini akan semakin membenarkan kondisi ketidak berdayaan kita, pertanyaan-pertanyaan ini akan semakin membuat kita tidak bisa melihat kemampuan, kesanggupan dan kesempurnaan diri kita. Kita hanya akan MENYALAHKAN orang lain, selanjutnya MEMBENARKAN kelemahan kita, dan akhirnya MENJUSTIFIKASI bahwa kita memang harus ditolong. Kita tidak melihat kekuatan, kesanggupan, dan kesempurnaan yang kita miliki.
Jadi pertanyaan yang benar adalah: "What do I want?"
Mulai sekarang kita buatlah gambaran sebuah kehidupan yang sangat sempurna karena memang kita diciptakan sempurna. Galilah setiap potensi yang kita miliki. Milikilah mimpi besar tapi mulailah dengan melakukan hal-hal yang sanggup kita miliki.
Buatlah target-target...
Jalanilah hari-hari dengan menapaki sebuah PETA yang membawa kita kepada suatu arah yang jelas.
Kita bisa menciptakan kenyataan sebagaimana yang kita inginkan. Allah sendiri menjamin dalam hadist Qudsi: "Aku mengikuti prasangka hambaKu".
Bagaimana kita bisa terbebas dari masalah sementara yang ada dalam fikiran kita adalah masalah, kelemahan, ketidaksanggupan.
Kita akan mendapatkan kesempurnaan tersebut dengan mengisi hari-hari kita dengan optimisme, perencanaan dan keyakinan akan kesanggupan yang kita miliki.
Tinggalkan lah masa lalu, karena tidak akan ada yang dapat kita perbuatan untuk mengembalikannya...Mari jalani kehidupan kita hari ini sebagai langkah-langkah kecil kita menyongsong masa depan yang cerah, penuh kebahagiaan, penuh suka cita...
Mari mulai saat ini pergunakan bahasa yang memotivasi kita...bahasa yang membukakan kepada kita begitu banyak pintu-pintu kemungkinan yang Allah sodorkan buat kita membuka dan masuki...
Yakinlah kita bisa mendapatkan kebahagiaan tanpa harus bergantung dengan orang lain...
Entah bagaimana caranya...begitu kita memiliki keyakinan akan kesempurnaan dan kesanggupan menjalani hidup ini Allah akan menunjukkan jalan kebahagiaan itu.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Thanks for your comments.
May your life fill up with happiness.